LPM FREEDOM - UNISBA | Himpunan Mahasiswa Program Studi Sosiologi (Himasogi) Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar bekerja sama dengan Forum Pemuda Jawa Timur dan Asosiasi Sosiologi Blitar (ASB) menyelenggarakan kajian sosial budaya online pada Kamis (8/4/2021) lalu.
Kajian yang dilakukan via zoom meeting tersebut bertemakan "Peran Pemuda Menyongsong Bonus Demografi Di Era Pandemi Covid-19" dengan beberapa pemateri antara lain Dekan Fisip Unisba, Hery Basuki, Harmaji selaku Sosiolog, Komisioner KPU Kota Blitar, Rangga Bisma Aditya, dan Ketua Forum Pemuda Jawa Timur, Muji Pranoto.
Saat dikonfirmasi via telepon, M. Nasrulloh selaku Ketua Himasogi menjelaskan bahwa yang dibahas dalam kajian online tersebut adalah bagaimana peran pemuda dalam menghadapi bonus demografi.
"Di Indonesia angka usia produktif lebih banyak. Kajian ini mengharapkan supaya di era pandemi para pemuda di Blitar bisa berperan aktif dalam mengembangkan potensi yang ada di Blitar dari segi wisata maupun ekonomi kreatif," jelasnya
Disamping itu, Novi Catur Muspita, S.Pd., M.Si selaku Ketua Program Studi Sosiologi mengungkapkan bahwa ia sangat mengapresiasi kreativitas mahasiswa dalam kegiatan tersebut.
"Kegiatan kajian tersebut memberikan wawasan, inspirasi, dan terobosan serta ide-ide cemerlang tentang peran pemuda dalam menyongsong bonus demografi di era pandemi antara peluang dan tantangan pemuda dewasa ini," ungkapnya.
Ia menambahkan dengan dilaksanakan secara online, peserta yang mengikuti kajian bisa mencangkup luar daerah, seperti Bandung, Tulungagung, dan Malang. Ia juga berharap bahwa mahasiswa sebagai pemuda dapat menjadi pelopor dan selalu membakar spirit seperti Bung Karno.
"Saya berharap mahasiswa dapat menjadi pelopor dan membakar spirit seperti Bung Karno yang slalu berfikir, berencana dan bertindak nyata untuk mengembangkan potensi melalui berorganisasi, bekerjasama dengan jaringan luar yang berbasis riset, pengabdian masyarakat dan meningkatkan kemampuan komunikasi, termasuk mengadakan kajian secara continue dengan menghadirkan para akademisi dan praktisi di bidang sosial", pungkasnya. (wn/sn)
Posting Komentar