Foto bersama setelah kegiatan Pentas Seni Nusantara
LPM Freedom - UNISBA | Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar baru saja melaksanakan kegiatan Pentas Seni dan Perpisahan bagi peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka Dalam Negeri (PMM DN) pada Kamis (20/01) yang lalu yang bertempat di Aula Terbuka Unisba Blitar. Turut hadir dalam kegiatan ini Wakil Rektor I, Ir. Hj. Tri Kurniastuti. M. M.A dan Wakil Rektor III Dr. Supriyanto. M. Ed. serta para Dekan dan Kaprodi Unisba Blitar.
Tri Kurniastuti menjelaskan, sebanyak 6 mahasiswa yang berasal dari berbagai kota di Indonesia ini juga tak luput membawakan pertunjukan yang menjadi identitas kota asalnya. Hal ini bertujuan untuk mengenalkan kesenian daerahnya kepada teman-teman lainnya serta menjadi wadah untuk mengakrabkan satu dengan yang lainnya.
"Disini (Pentas Seni PMM DN) bertujuan untuk mengenalkan keanekaragamaan nusantara" ungkap Ir. Hj. Tri Kurniastuti M.M.A, saat dihubungi via telepon.
Ia menambahkan, mulanya peserta dari kegiatan PMM DN di Unisba ini berjumlah 13 mahasiswa, namun hanya 6 mahasiswa yang datang ke Blitar untuk melaksanakan perkuliahan luring. Sementara 7 mahasiswa lainnya mengikuti pembelajaran secara daring karena terhambat ijin dari orang tua.
"Dari 13 mahasiswa yang mengambil mata kuliah di kita (Unisba) hanya 6 yang diijinkan orang tuanya" tambahnya.
Juan Yusuf Bruslyanto Nge, mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi asal Universitas Nusa Cendana yang turut serta mengikuti kegiatan PMM DN di Unisba menjelaskan, kegiatan ini baru terlaksana secara luring di bulan Desember 2021 yang lalu setelah menunggu penurunan kasus Covid-19 di Blitar.
"Jadi 2 bulan awal kami secara daring dan 2 bulan terakhir ini secara luring" ungkapnya.
Menurutnya, kegiatan PMM DN ini sangat membantu mahasiswa untuk mengenal lebih dalam mengenai budaya lokal daerah dimana mereka ditetapkan.
"Menurutnya saya sudah bagus, biar membantu kita untuk mengenal budaya dari luar" ujarnya.
Selama mengikuti kegiatan ini para mahasiswa PMM DN diajak untuk mengunjungi berbagai tempat menarik dan bersejarah seperti Makam Bung Karno, Istana Gebang, Kebun Kopi Karanganyar, Batik Turi, Rambut Monte, Pantai Serang, Candi Penataran, dan Kampung Coklat. Hal ini dilakukan guna mengenal lebih dalam mengenai kebudayaan daerah asli Blitar. (dls/ar)
Posting Komentar