Ya Rabb
Engkau Tuhanku
Yang Maha Merajai
atas semesta dan seisinya
Engkau beri nikmat
tanpa melihat
Entah ingkar entah
iman makhluk yang Engkau ciptakan
Engkau tahu bukan..
Tak henti makhluk-Mu
bersekutu
Tak jua henti
merusak
Tak enggan
mempertanyakan keagungan
Bahkan mengajak-Mu
berkompromi serasa berkawan
Memasukkan asma-Mu
dalam sumpah yang hina
Hanya demi hasrat
bejat nan buruk durjana
Rahman Rahim mana
yang kau pertanyakan wahai insan?
Keagungan mana yang
kau elakkan?
Sudahkah kau patuh
akan syariat-Nya?
Akankah kau jalani
perintah-Nya?
Ataukah sekadar
menjauhi larangan-Nya?
Atas nafasmu yang
ada
Itulah Rahman-Nya
Serta detak
jantungmu yang kau rasa
Itulah Rahim-Nya
Yang tak membusukkan
mulutmu seketika
atas kepongahan dan
merasa benarnya logika
Yang sejati itulah
sebenar-benar bencana
Kurang apa lagi?
Ya.. kurang
terimakasih
Sesaat
musibah,bencana mewabah
Kau malah mencari
siapa yang salah
Tanpa mau mengaca
akan ulah
Mengangkat dada
Sembari berkata
"Mengapa kau beri bencana Tuhan"
Tanpa memperdulikan
akhlak
Merenunglah;
Malam masih jembar
Guna kau sembahyang
Bersyukurlah;
Atas keselamatan
yang terlimpah
Beristifgfarlah
dalam doa;
Keraskanlah tak
mengapa
Allah merindukan
doamu di setiap sujudmu
Menunggu tetes air
matamu kala asma-Nya kau sebut dalam isak sendu
Allah tak murka
padamu
Musibah,bencana yang
mewabah
Atas pilu realita
yang ada
Sabarlah;
Bermunajatlah;
Berserahlah;
Semua tak serta
merta tanpa alasan
Ketahuilah..
Semata agar umat-Nya
Kembali mengingat
dan bersujud pada-Nya
Ditulis oleh Sekar Cahya Nurani
Mahasiswa Manajemen – Fak. Ekonomi
Universitas Islam Balitar
IG : sekarcahyanurani
إرسال تعليق