LPM FREEDOM - UNISBA | Persoalan kartu tanda mahasiswa (KTM) di Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar yang tidak kunjung tuntas, dianggap mahasiswa menjadi masalah klasik. Hal itu karena setiap tahunnya selalu ada mahasiswa yang belum mendapatkan KTM.
Bahkan bagi mahasiswa yang semester 8/semester akhir sekalipun juga masih banyak yang belum mendapatkan kartu identitas tersebut. Mahasiswa dari lintas angkatan pun angkat suara soal permasalahan itu.
Tanggapan dari Mahasiswa
Salma, mahasiswa semester 2 program studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris mengatakan bahwa hingga sekarang dirinya belum mendapatkan KTM. Kendati demikian, ia mengaku kelasnya sudah sempat meminta dan mengisi form dari bagian akademik namun belum ada tindak lanjut hingga hari ini.
Ia berharap hal semacam ini segera diurus, karena menurutnya dalam berbagai hal, KTM menjadi sangat penting untuk menunjukkan bahwa dirinya benar-benar mahasiswa Unisba Blitar sebagai salah satu syarat ketika hendak mengikuti kegiatan di luar kampus.
"Dan untuk kedepannya, mohon Unisba agar lebih menata lagi administrasinya supaya tidak mengganggu hal-hal lain yang bersangkutan dengan kemahasiswaan dan juga perkuliahan," katanya.
M. Saifullah, mahasiswa semester 4 Prodi Teknik Sipil juga mengatakan, ia bersama seluruh teman satu kelasnya belum ada yang mendapatkan KTM, meskipun sudah sempat mengisi form dan juga melaksanakan sesi foto sejak awal semester 1 lalu.
Menurutnya, KTM sangat penting bagi seorang mahasiswa karena itu merupakan bukti valid akan identitas seorang mahasiswa. Dirinya berharap kampus bisa transparan perihal pembuatan KTM.
Vivi Ariesma, mahasiswa semester 4 Prodi Pendidikan bahasa inggris juga mengaku mengalami hal serupa. Ia mengaku sudah sempat mengisi form dan melaksanakan sesi foto KTM sejak Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) lalu namun belum ada tindak lanjut hingga saat ini.
"KTM itu kan kartu tanda mahasiswa dan dengan KTM kita kan dinyatakan benar-benar mahasiswa Unisba. Kalau gak ada KTM kan bingung juga mahasiswa tapi gak punya kartu mahasiswa. Ibarat orang gak punya KTP gak di lakui," tulisnya via WhatsApp kepada LPM Freedom.
Aldy Robilaong, mahasiswa semester 8 Prodi Agribisnis mengaku juga belum mendapatkan KTM hingga saat ini. Ia bahkan sudah sempat mengisi form dan melakukan sesi berfoto hingga 2 kali. Ia juga menyebut sejumlah teman sekelasnya sudah mendapatkan KTM, namun hanya 1/4 saja sisanya belum mendapatkan KTM hingga saat ini.
Ia juga sempat menindaklanjuti dan menanyakan hal ini ke bagian PMB. Namun, pihak PMB mengatakan bahwa pihaknya tidak terlalu mengurusi terkait KTM karena itu merupakan kewenangan dari salah satu Bank di Kota Blitar selaku Bank yang bekerjasama dengan angkatan 2017.
Aldy bahkan sempat mencoba mendatangi salah satu kantor Bank itu yang ada di Kota Blitar, namun tidak ada kejelasan dan justru diarahkan untuk mendatangi kantor pusat Bank yang ada di daerahnya.
"Jadi waktu aku tindaklanjuti itu mereka saling lempar-lempar, dan sampai sekarang udah gak tak tanyakan lagi," jelasnya.
Lain halnya dengan Indah Hikmatu Sabela, mahasiswa Prodi Manajemen semester 6 atau angkatan 2018. Ia dengan kawan-kawan sekelasnya mengaku telah mendapatkan KTM seluruhnya.
Ia menjelaskan, dulunya ia mendapatkan form ketika hendak melakukan sesi berfoto, sehingga mahasiswa tinggal menerima jadi KTM nya saja sekitar awal semester 2 lalu.
"Penerimaan KTM rentang waktunya juga cepat," ujarnya.
Tanggapan Bagian Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB)
Menanggapi keluhan dari mahasiswa yang tidak kunjung mendapatkan KTM, Staf Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Unisba Blitar, Septiria Tri Rahayu, S.Kom mengungkapkan, bagi mahasiswa angkatan 2017/semester 8 yang belum mendapatkan KTM, dahulu yang membuatkan KTM adalah salah satu Bank yang bekerja sama.
"Itu (KTM) sebagian sudah jadi. Tetapi beberapa KTM juga ada yang belum jadi," ungkapnya saat ditemui di ruang PMB Unisba Blitar, Jum'at (18/6/2021).
Untuk mengatasi KTM yang tidak tercetak, PMB Unisba mengajukannya kembali ke pihak Bank untuk dicetakkan kembali KTM. Akan tetapi, dirinya menyebut, pihak Bank waktu itu tidak memberikan respon.
Bahkan, sambungnya, dahulu saat dihubungi berkali-kali terkait pembuatan kembali KTM, pihak Bank tidak memberikan respon. Akhirnya pihak kampus memutuskan untuk memutus kontrak dengan Bank tersebut.
Septiria Tri Rahayu, S.Kom juga menjelaskan, bagi mahasiswa angkatan 2017 yang belum mendapatkan KTM, baik reguler dan non reguler saat ini kewenangan pembuatannya sudah dialihkan ke Bagian Akademik sejak pemutusan kontrak dengan Bank tersebut.
Kemudian, menyikapi adanya permasalahan pada KTM tahun sebelumnya, kepada LPM Freedom pihak PMB menjelaskan, untuk mahasiswa angkatan 2018, PMB mempunyai inisiatif untuk membuatkan KTM.
"Karena mahasiswa sini saya melihat KTM selalu bermasalah, akhirnya diinisiatif, yang angkatan 2018 reguler saja yang dibuatkan," ujarnya.
Sedangkan untuk angkatan 2018 yang non reguler, dibuatkan oleh Bagian Akademik. Hal yang sama juga diberlakukan untuk angkatan 2019 dan angkatan 2020, baik reguler maupun non reguler.
"Kemudian untuk angkatan 2018 yang masih belum mempunyai KTM bisa langsung menghubungi pihak akademik," imbuhnya.
Tanggapan Bagian Akademik
Menurut data yang dihimpun oleh LPM FREEDOM dari bagian akademik, jumlah mahasiswa yang sudah mendapatkan KTM sebanyak 594 mahasiswa dari 3569 mahasiswa aktif di Unisba Blitar.
Kepala Bagian (Kabag) Akademik Unisba Blitar, Jeka Widiatmanta, S.P, M.M menuturkan, bahwa keterlambatan distribusi KTM bagi sebagian mahasiswa angkatan 2019 dikarenakan adanya error pada sistem database mahasiswa yang mengakibatkan beberapa NIM mahasiswa berubah.
Akibatnya, KTM yang sebelumnya sudah jadi batal untuk didistrubusikan dan ditarik kembali untuk dilakukan perbaikan. Pihaknya juga sudah membagikan pengumuman untuk pengisian perbaikan data mahasiswa sejak tahun lalu namun belum semua mahasiswa menyetorkan datanya kepada pihak Akademik untuk diproses lebih lanjut.
"Sebetulnya harapannya ya cepet selesai cuma pengumpulan data ya itu yang bagi mahasiswa yang belum segera dikumpulkan," tuturnya.
Kabag yang juga menjadi dosen di Fakultas Pertanian tersebut juga menjelaskan, untuk angkatan lain seperti angkatan 2017, 2018, dan 2020 yang saat ini belum mendapatkan KTM dapat menghubungi pihak akademik untuk diproses lebih lanjut, dengan syarat bahwa yang bersangkutan merupakan mahasiswa aktif Unisba Blitar.
Terkait prosedur pengumpulan data mahasiswa, dirinya menyarankan untuk dilakukan secara kolektif yang dikoordinir oleh ketua kelas masing-masing. Hal ini guna menghindari adanya data yang hilang dan mempermudah pendataan itu sendiri.
"Kalo satu-satu kadang suka hilang, kalo anak-anak, ya segera dikumpulkan agar cepat selesai," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa pihaknya masih terus menunggu pengumpulan perbaikan data dari para mahasiswa. Sementara bagi mahasiswa yang memerlukan KTM secara mendesak dapat menggunakan KTM sementara.
"Dengan adanya KTM kan lebih mudah, berapa yang aktif semuanya, terus untuk kegiatan-kegiatan kampus kan semuanya memerlukan KTM to, untuk sementara kalau memang mendesak, pakai KTM sementara untuk semester-semester ini," ungkapnya. (bm/bv)
إرسال تعليق